Selamat Datang

Belajar Merancang Percobaan merupakan blog untuk mendukung pembelajaran blended learning mata kuliah Perancangan Percobaan bagi mahasiswa Faperta Undana. Blog sedang dalam pembuatan sehingga belum dapat menyediakan layanan secara penuh. Silahkan berkunjung kembali untuk memperoleh informasi mengenai fitur layanan dukungan pembelajaran yang diberikan melalui blog ini. Mohon berkenan menyampaikan komentar dengan mengklik tautan Post a Comment di bawah setiap tulisan.

Analisis Statistik

Kalkulator Saintifik
Dahulu belajar analisis statistik dengan bantuan kalkulator khusus, kalkulator saintifik (scientific calculator). Bisa membantu, misalnya untuk menghitung jumlah kuadrat (SS, sum of squares) secara otomatis. Tapi jalan selanjutnya tetap manual, terpeleset pada satu langkah akan berakibat fatal pada hasil akhir.

Excel
Kemudian ada program aplikasi tabel lajur Excel. Pada awalnya belum ada add-in Analysis ToolPak. Lebih membantu daripada menggunakan kalkulator saintifik, tapi tetap ada titik licin yang bisa membuat terpeleset. Dengan menggunakan add-in Analysis ToolPak, jalan menjadi mulus, tapi hanya tersedia beberapa jalan saja. Seiring dengan perkembangan, tersedia semakin banyak add-ins. Antara lain RegressIt untuk melakukan analisis regresi, EZAnalyze untuk lebih banyak teknik analisis statistik, SSC-Stat untuk beberapa teknik analisis dan pembuatan grafik, dan DAG Stat untuk melakukan uji diagnosis dan uji kesesuaian antar pengamat. Tapi setiap add-in biasanya hanya memuluskan jalan ke tujuan tertentu. Untuk melakukan pengacakan satuan percobaan dalam rancangan percobaan tertentu, silahkan gunakan EDGAR: Experimental Design Generator And Randomiser dengan mengklik Choose an experimental design lalu unduh sesuai dengan jenis rancangan percobaan yang akan Anda gunakan.

Minitab, SPSS, SAS
Selanjutnya adalah era program aplikasi khusus statistik berbayar semacam Minitab, SPSS (kini IBM SPSS), dan SAS. Minitab dan SPSS tampil dengan antarmuka grafis untuk mengoperasikan dengan mengklik tombol, SAS tampil dengan antarmuka sederhana untuk mengetikkan perintah. Minitab dan SPSS dipasarkan dengan cara membeli, SAS dipasarkan dengan cara menyewa lisensi. Tapi pengguna aplikasi di tanah air pada umumnya kreatif sehingga karena harga atau sewa lisensi aplikasi yang mahal maka dilakukan berbagai cara untuk mendapatkannya. Di antara ketiganya, SAS kini menyediakan layanan gratis yang dinamakan SAS OnDemand for Academics bagi mereka yang dapat membuktikan diri sebagai akademisi di perguruan tinggi tertentu.

R dan Turunannya
Lalu gerakan open source melahirkan program aplikasi R melalui The R Project for Statistical Cumputing. Program aplikasi ini digunakan dengan cara mengetikkan perintah, sebagaimana halnya menggunakan SAS. Karena open source, komunitas bebas mengembangkannya sehingga saat ini menjadi aplikasi statistika yang serba bisa. Hanya saja, masalahnya itu tadi, asalkan tahu mengetikkan perintah untuk melakukan analisis statistik tertentu. Meskipun buku-buku mengenai cara menggunakannya sudah banyak diterbitkan dan sebagian besar juga gratis, juga sudah ada situs yang memberikan layanan belajar R dengan cepat, Quick R, tetap saja orang lebih mencari program aplikasi yang menggunakannya dilakukan dengan mengklik tombol. Juga sudah ada yang menyaipkan perintah "siap saji" untuk di-copy-paste, misalnya RExRepos yang menyediakan kumpulan menu perintah R dan Near-instant high quality graphs in R yang menyaipkan perintah membuat grafik keren semudah menyiapsajikan mi instan, tetap saja kaun klik tombol garis keras tak sudi berpaling. Apalagi setelah program sistem operasi Android merajai dunia ponsel, yang semakin membiasakan orang memencet tombol, maka orang semakin menjauhi program aplikasi yang digunakan dengan cara mengetikkan perintah.

Maka setelah R menjadi canggih, ada perusahaan yang kemudian mengepaknya menjadi program aplikasi dengan antarmuka grafis, pada umumnya dengan menyerupai SPSS. Hanya saja, seperti halnya pengguna Microsoft Office yang sulit move on ke program aplikasi perkantoran gratis, demikian juga pengguna SPSS. Bahkan yang tidak mampu membeli berusaha mencari segala cara untuk mendapatkannya, meskipun terpaksa harus melanggar ketentuan dunia akademik (dosen menggunakan versi bajakan). Padahal kini telah ada program aplikasi statistik dengan penampilan SPSS tetapi bermesin R:
  • JASP: "JASP is a free and open-source program for statistical analysis supported by the University of Amsterdam. It is designed to be easy to use, and familiar to users of SPSS. It offers standard analysis procedures in both their classical and Bayesian form. OS: Microsoft Windows, Mac OS X and Linux"
  • Jamovi: "jamovi is a new “3rd generation” statistical spreadsheet. designed from the ground up to be easy to use, jamovi is a compelling alternative to costly statistical products such as SPSS and SAS".
  • Deducer: "Deducer is designed to be a free easy to use alternative to proprietary data analysis software such as SPSS, JMP, and Minitab. It has a menu system to do common data manipulation and analysis tasks, and an excel-like spreadsheet in which to view and edit data frames".
  • BlueSky Statistics: "This R GUI provides familiar powerful user interface available in mainstream statistical applications like SPSS, SAS etc. Unlocks the power of R for the analyst community by providing a rich GUI and output for several popular statistics, data mining, data manipulation and graphics commands, all out of the box..."
Analisis data dalam mata kuliah ini akan dilakukan dengan menggunakan program aplikasi BlueSky Statistics, program aplikasi analisis statistik baru berdasarkan mesin R yang diberi antarmuka grafis menyerupai SPSS.
Untuk menggunakan program aplikasi ini, silahkan terlebih unduh versi termutakhir, v10.2.1 (latest) dari situs BlueSky Statistics dengan mengklik halaman Download dan kemudian pasang di komputer dengan OS Windows. Untuk mempelajari cara menggunakan program aplikasi ini, silahkan baca buku panduannya:
Silahkan juga menonton video cara penggunaan program aplikasi analisis statistik ini:
Masih belum bisa move on? Tidak apa-apa, tapi tidak ada salahnya mencoba. Toh tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Dan yang lebih penting, tidak perlu ada sesuatu yang harus dilanggar.

Tapi bagaimana jika para dosennya juga sulit move on, bagaimana dong? Jika ini yang terjadi, mungkin perlu ada mahasiswa sekelas Thomas Kuhn yang berani nekat pindah dari program doktor fisika teoritis ke program doktor filsafat sehingga bisa melahirkan buku The Structure of Scientific Revolutions. Oh ya, bagi mahasiswa yang suka berbeda dari yang lain, silahkan memilih sendiri dari Free Softaware pilihan Statpages, ingin menggunakan program aplikasi analisis statistik gratis yang mana, pilihannya sangat banyak:
Maka jika setelah membaca halaman ini dan masih menggunakan program aplikasi analisis statistik bajakan, itu namanya bukan lagi susah move on, tetapi namanya terlalu.